Jenis-jenis
DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya
menurut Steven L. Alter , 1975 adalah sebagai berikut:
· Mengambil elemen-elemen informasi.
· Menganalisis seluruh file.
· Menyiapkan laporan dari berbagai file.
· Memperkirakan dari akibat. Keputusan
· Mengusulkan. keputusan
· Membuat keputusan
Alter's
taxonomy adalah klasifikasi sederhada dari DSS yang telah ditemukan
dalam risetnya tahun 1975. Pengklasifikasian ini didasarkan pada
operasi-operasi generik pendukung keputusan yang diperluas dari
data-oriented menjadi model-oriented. Aturan alter menyatakan bahwa
sebuah sistem pendukung keputusan dapat dikategorikan dalam pengertian
generik dalam melakukan operasi, tergantung jenis masalah, bidang
fungsional atau perspektif keputusan.
Alter (1975) mengklasifikasikan 56 DSS menjadi tujuh kategori yang berbeda. Ketujuh kategori tersebut adalah :
1.
File drawer systems yang menyediakan pengaksesan terhadap detail data.
contohnya adalah perlengkapan monitoring real-time, inventory reorder
beserta sistem monitoringnya. Query dan reporting tools untuk mengakses
OLTP atau datamart ada dalam kategori ini.
2.
Data analysis systems yang mendukung proses manipulasi data dengan
perangkat lunak yang telah dibuat untuk tugas khusus. Sebagai contoh
analisis anggaran, dan analisis peluang investasi. Dan aplikasi data
warehouse yang dikategorikan dalam sistem analisis data.
3.
Analysis information systems yang menyediakan akses terhadap database
yang berorientasi keputusan dan model-model kecil lainnya. Contoh
peramalan penjualan didasarkan pada database pemasaran, analisis
kompetitor, perencanaan dan analisis produk. Online Analytical
Processing (OLAP) dan Business Intelligence (BI) termasuk dalam kategori
ini.
4.
Accounting and financial model-based DSS yang digunakan untuk
menghitung konsekwensi dari sebuah kemungkinan. Sebagai contoh
memperkirakan keuntungan yang dapat diraih terhadap suatu produk baru,
break event analysis dan secara umum adalah estimasi terhadap keuntungan
dan keseimbangan neraca.
5.
Representational model-based DSS yang memperkirakan konsekwensi dari
suatu aksi yang didasarkan pada model simulasi. Contoh model respon
pasar, model analisis resiko dan simulasi peralatan produksi.
6.
Optimization model-based DSS yang menyediakan solusi secara optimal
dengan batasan-batasan tertentu yang dapat memandu dalam pengambilan
keputusan. Contoh system penjadwalan, alokasi sumber daya dan optimasi
penggunaan material.
7.
Suggestion DSS based on logic models yang menjalankan proses-proses
yang lebih spesifik bagi keputusan terstruktur atau tugas
well-understood. Contoh perhitungan insurance renewal rate, model
optimal bond-bidding dan pencatatan kredit.
Selain
itu Efraim Turban mengemukakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan
merupakan sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil
keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur.
Dari
beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa Sistem Pendukung
Keputusan adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk
membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
persoalan yang bersifat semi struktur dan tidak terstruktur. Sistem ini
memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara
interaktif dapat digunakan oleh pemakai.
Sistem ini berbasis komputer
yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak
terstruktur. Kata berbasis komputer merupakan kata kunci, karena hampir
tidak mungkin membangun SPK tanpa memanfaatkan komputer sebagai alat
Bantu, terutama untuk menyimpan data serta mengelola model.
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.
10 pendapat tentang pengertian sistem pendukung keputusan:
1. Little (1970)
Sistem
pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis
model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen
dalam pembuatan keputusannya.
2. Alter (1990)
Membuat
definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan
sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data
Processing tradisional dalam 5 hal :
- SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas
- PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi
3. Keen (1980)
Sistem
pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat
sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan
evolusi sistem.
4. Bonczek (1980)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang
terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa
(language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem
pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya.
5. Hick (1993)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi
yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung
dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat
keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak
terantisipasi.
6. Man dan Watson
Sistem
pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang
membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model
keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun
yang tidak terstruktur
.
7. Moore and Chang
Sistem
pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada
saat-saat yang tidak biasa.
8. Bonczek (1980)
Sistem
pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang
terdiri atas komponen- komponen antara lain komponen sistem bahasa
(language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem
pemrosesan masalah.
9. Turban & Aronson (1998)
Sistem
penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan
membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi
semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS
hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian
serta menggantikan posisi dan peran manajer.
10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem
pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan
untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang
bersifat semi-terstrukturKonsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan
komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang
lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan
oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi
sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu
pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk
memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak
terstruktur.
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
Dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore
and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung
analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan,
orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak
biasa.
Ciri – ciri
Sistem Pendukung Keputusan
a. SPK memberi pendukung informasi kepada pengambilan keputusan
b.
Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajemen
c.
Dukungan selain memberikan kepada individu juga juga kepada
kelompok
d. SPK mendukung keputusan yang independen
e.
SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan
f.
SPK selalu menyesuaikan diri terhadap keadaan
g
SPK harus mudah untuk dioprasikan
h.
Tujuan SPK meningkatkan efesien pengambilan keputusan
i. Pengambilan keputusan memeliki kendali yang lengkap untuk semua
tingkat proses pengambilan keputusan
j.
SPK menarik minat belajar
k.
SPK relatif harus mudah untuk di buat
l.
SPK biasanya menggunakan model
m.
SPK tingkat lanjut menangpung komponen knowledge (pengetahuan)
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga
komponen utama yaitu:
- Subsistem pengelolaan data (database).
- Subsistem pengelolaan model (modelbase).
- Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
a. Sub sistem pengelolaan data (database)
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai
penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam
sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan
sistem manajemen basis data (Database Management System).
b. Sub sistem pengelolaan model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan
model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang
sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang
tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga
keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam
menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan
hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif
mengenai model yang dibuat.
c. Subsistem pengelolaan dialog (user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan
sistem yangterpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan
subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga
pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.
Fasilitas yang
dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen :
1. Bahasa aksi (action language),
yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi
dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard,
joystick dan keyfunction yang lainnya.
2. Bahasa tampilan (display and presentation language),
yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu.
Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah
printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain.
3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu
bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat
berfungsi secara interaktif.
Tujuan Sistem Pendukung
Keputusan
a. Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan
saat memecahkan berbagai masalah semiterseruktur
b. Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh
manajer dan tidak mencoba menggantikannya.
c. Dapat meningkatkan efektifitas pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajer dan bukan meningkatkan efesiensinya.
Manfaat
yang dapat diambil dari Sistem Pendukung Keputusan adalah
a. Memperluas
kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
b. Membantu
pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang
sangat kompleks dan tidak terstruktur.
c.
Dapat
menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
d. Walaupun suatu
SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil
keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam
memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Karakteristik
sistem pendukung keputusan adalah
a. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk
membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia
dan informasi komputerisasi.
b. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung
keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik
pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi
Sistem Pendukung Keputusan, dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
d. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan
menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
7. Artikel Sistem Pendukung Keputusan
Aplikasi Sampel Sistem Pendukung Keputusan berbasis Web dengan menggunakan metode AHP ini di rancang oleh Kang Ismo Broto, seperti yang kita tahu AHP merupakan salah satu metode untuk SPK, berikut penjelasannya.
Analitycal Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an.
Aplikasi Sampel Sistem Pendukung Keputusan berbasis Web dengan menggunakan metode AHP ini di rancang oleh Kang Ismo Broto, seperti yang kita tahu AHP merupakan salah satu metode untuk SPK, berikut penjelasannya.
SPK bertujuan untuk sebagai alternatif dari informasi yang kita akan
kaji digunakan untuk bahan pertimbangan seorang manajer untuk memutuskan
suatu kebijakan dan keptusuan yang terbaik.
Analitycal Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an.
AHP adalah model pengambilan keputusan yang dapat membantu kerangka berpikir manusia seperti apa, metode AHP akan membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking dari setiap alternatif keputusan dengan kriteria pembuat keputusan.
Jadi, bisa di ambil kesimpulan Metode AHP pada intinya mempunyai
kemampuan untuk memecahkan suatu masalah dengan multi objektif dan multi
kriteria yang didasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap
elemen dalam suatu kumpulan hierarki, sehingga menjadi model dari sistem
pendukung pengambil keputusan yang mau menerima informasi dengan baik (komprehensif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar